Kesan awal ketika mengapresiasi karya musik dari sebuah kelompok 
musik asal Swedia ini, saya yakin bahwa nantinya akan menjadi embrio 
lahirnya style baru di industri musik heavy metal. Karya unik 
dengan karakter sangat kuat secara musikal merupakan manifestasi dari 
sinkretisme beberapa sub-genre metal yang kemudian menjadi sebuah 
formula baru. Setiap komposisi yang terdapat di album GHOST yang bertitel INFESTISSUMAM berhasil menghipnotis saya seolah membawa saya ke dimensi lain.
Selintas memang terdengar biasa, mungkin karena faktor sound yang terkesan tua (vintage),
 aransemen musik yang terkesan ringan serta karakter vokal yang kurang 
lantang. Terlepas dari itu semua ketika saya mencoba lebih terbuka dan 
mengapresiasi secara detail sebuh album yang diproduseri oleh Nick Raskulinecz ini, produksi sound yang sengaja dibuat vintage menjadi letak kekuatan dari GHOST ini ditengah rilisan musik metal di tahun 2013 yang banyak mengedepankan sound secara modern.
Infestissumam
 Seperti pada album sebelumnya “Opus Eponymous" Track List diawali Choir gaya gregorianchant, dengan lirik repetitif seperti prelude yang seolah-olah dibuat sebagai pengantar untuk menikmati album ini.
Per Asfera Ad Infery
Karya ini diawali dengan Riff gitar yang tegas dan cenderung kasar, balutan distorsi yang sangat ringan sangat mendukung style yang mungkin terdengar mirip Celtic Frost. Pemilihan riff gitar yang tepat serta hentakan drum dengan pola pukulan snare di bagian reffrain seolah-olah seperti musik penyemangat untuk prajurit yang akan pergi berperang.
Secular Haze
Single pertama di album Infestissumam ini
 dimulai dengan Intro suara organ yang 'menyeramkan' kemudian diikuti 
instrumen gitar, bass, dan vokal yang mengayun. Saya rasa ini komposisi 
yang brilian karena dapat menciptakan musik metal yang terkesan gelap, 
seram, dengan birama waltz 3/4 yang biasanya digunakan untuk mengiringi 
tarian dansa.
Jigolo Har Meggido
"I'am the one who comes richly endowed / Harvesting fields that others have ploughed” petikan lirik lagu ini membawa langkah positif yang lebih bersemangat untuk mendengarkan. Nada gitar dengan sentuhan style Mikko Lindström (H.I.M) yang diiringi beat drum 4/4 ditambah alunan vokal gaya Peter Gabriel (Genesis) memberi kesan nuansa musik Progressive Rock baru dengan style yang sangat kaya.
Ghuleh
 Lagu yang berdurasi sekitar 7 menit lebih ini mengingatkan saya dengan lagu Stairway to Heaven (Led Zeppelin). Lagu yang penuh kejutan dari mulai sentuhan ballad dengan intro piano bergaya Spartan, tambahan
 nuansa David Bowie dari divisi vokal yang diikuti nada-nada gitar 
dengan nuansa dari band instrumental dari inggris yang bernama The Shadow dan
 diakhiri dengan beat yang cepat. Piano, organ, dan keyboard pada 
komposisi ini mempunyai porsi lebih karena memberikan ornamen dengan 
banyak nuansa dengan paduan nada yang harmonis.
Year Zero
Sedikit berbeda dengan komposisi sebelumnya, Lagu ini lebih terdengar catchy dari segi musik dan vokal. Diawali dengan demon-chanting yang disajikan dengan beat disko kemudian dipadukan dengan nuansa kental dari musikdoom. Sepertinya ini adalah salah satu lagu terbaik yang pernah mereka ciptakan.
Body and Blood
Ini adalah lagu pertama yang paling saya suka di album ini. Beat Soft Rock yang santai, melodi vokal yangmemorable, dan interlude gitar terdengar menyatu sangat menarik untuk didengar. Jika dicermati dari segi teknis baik dari pola strumming gitar
 maupun pemilihan progresi akor dapat dibilang mempunyai kompleksitas 
yang cukup tinggi, namun karena porsi dari masing-masing instrumen 
terdengar seimbang maka lagu ini sangat ringan untuk didengar.
Idolatrine
Pilihan nada-nada yang manis dan cenderung dinyanyikan seperti musik populer yang dipadukan dengan karakter drum glamrock dengan
 tempo yang relatif cepat menjadikan lagu ini sedikit berbeda. Pengisian
 Vokal yang agak lembut dibandingkan pengisian vokal di lagu yang lain 
tidak lantas mengurangi kadar heavy metalnya, karena kekuatan lirik yang
 cenderung gelap tetap dipertahankan. Gabungan dua style antara 
bernyanyi dengan gaya pop dengan lirik yang sangat gelap secara konsep 
merupakan inovasi yang cukup jeli.
Depth of Satan eyes
Secara
 komposisi saya rasa ini adalah lagu yang paling sederhana yang ada di 
album ini. Bagian di menit ke 2.03-2.30 adalah part riff gitar favorit saya, penggunaan interlude dengan octave interval diiringi olehfemalebacking vokal adalah paduan yang cerdik.
Monstrance Clock
"Come together, together as a one, Come together for Lucifer’s son" Penggalan
 lirik tersebut merupakan salah satu bagian penting di lagu ini, pilihan
 melodi yang sangat pas akan membuat siapapun setuju kalau part itulah yang paling mudah untuk diingat, dan akan dinyanyikan oleh semua fans dari band ini ketika mereka perform. Menurut cerita dari partner bermusik saya Eben @burgerkill666 yang
 sudah pernah melihat mereka perform secara langsung di Soundwave 
festival 2013, lagu ini dijadikan lagu terakhir dalam pertunjukannya dan
 di bagian penggalan lirik itulah ribuan orang menyanyikan bagian itu 
secara bersama-sama. Di bagian akhir lagu tersebut hanya disajikan audio sampling diiringi oleh ribuan orang yang masih menyayikan part tersebut secara bersama-sama, sementara itu para personil Ghost satu persatu turun dari atas panggung.
Terlepas
 dari berbagai opini negatif bahwa album ini terasa lebih 'ngepop' dan 
melankolis dibandingkan album sebelumnya Opus Eponymous, tetapi patut 
kita apresiasi bahwa album ini termasuk salah satu album brilian yang 
sarat dengan konsep dan ide segar dalam setiap karyanya. Sudah 
selayaknya kita tidak menilai sebuah karya musik hanya dari kulit 
luarnya saja melainkan seluruh elemen pendukung karya tersebut termasuk 
alasan dan latar belakang mereka dalam membuat karya. Menurut saya 
infesstissumam ataupun opus eponymous adalah album yang mempunyai 
karakter, tema, dan warna berbeda, namun terlepas dari itu semua album 
infetissumam memang layak untuk kita apresiasi terutama dalam hal 
aransemen, pemilihan nada komposisi, dan produksi sound. So, enjoy your GHOST!! :)
 by Agung 'Hellfrog'


0 Comments